BREAKING NEWS

Selasa, 02 Desember 2014

Berprestasi untuk Keluarga

Seorang yang oleh teman-temannya biasa dipanggil Jek atau Bang Jek ini terlahir di sebuah kota kecil bernama Cimahi. Ia anak sulung dari tiga bersaudara. Semenjak ayahnya meninggal, ia tinggal bersama ibu dan kedua adik perempuannya. Saat ini ia telah menikah. Ia kini berperan ganda sebagai pengganti ayah untuk ibu dan adik-adiknya serta suami untuk istrinya. Baginya, keluarga adalah sumber motivasi terbesar dalam hidupnya. Menjadi kebanggaan bagi keluarganya adalah hal yang sangat ia dambakan serta satu janji yang ia harus tunaikan pada almarhum ayahnya.


Pemuda yang bernama lengkap Fauzi Achmad Zaky adalah seorang yang santai namun serius. Kepribadian melankolis yang dimilikinya membuat ia senang dalam menganalisis, berdiskusi, dan merangkai kata. Ia lebih menyukai berada di balik layar dan memimpin sebuah tim. Salah satu kegemarannya adalah menulis. Ia mulai menyukai menulis sejak ia duduk di bangku SMA. Semua buah pikiran yang ingin ia bagikan, ia tuangkan dalam blog pribadinya, zakyamirullah.com. Dalam beberapa kesempatan, ia kirim tulisannya ke media cetak dan elektronik. Selain itu, Jek adalah seorang introvert. Ia adalah tipe orang yang tak banyak bicara jika memang ia merasa tak perlu berbicara. Sekilas ia terlihat pendiam, namun bisa menjadi menyenangkan dan terbuka jika memang sudah kenal dekat dengannya. Semangat, menyukai tantangan, dan berpikir sistematis adalah karakter lain dalam dirinya. Ia senantiasa berusaha memberi yang terbaik dan menjadi yang terbaik, sesuai dengan apa yang ia pegang dalam yakinnya, “be high class for high class”. Bahwa untuk menggapai sesuatu yang “high class”, ia harus menjadi seorang yang “high class” dengan memastikan diri berproses secara “high class”.
Dari SD hingga SMP, Jek adalah seorang yang berfokus pada sisi akademik. Atas izin Allah, ia belum pernah menanggalkan posisi pertama di kelas dari kelas satu hingga kelas sembilan. Ia juga meraih predikat siswa terbaik saat ia hendak masuk ke jenjang SMP dan SMA. Mengikuti lomba dan mengisi ceramah adalah kegiatan yang ia geluti selagi masih kecil. Berbagai macam lomba seperti baca puisi, mendongeng, calistung, menulis surat, busana muslim, membaca Quran, olimpiade MIPA, cerdas cermat, tahfizh Quran, dan yang lainnya pernah ia ikuti selama ia duduk di SD Negeri 13 Cimahi dan SMP Islam Terpadu Baitul Anshor Cimahi. Di SMP, ia mulai mengenal dunia organisasi. Semenjak itu, ketertarikan terhadap organisasi muncul dalam dirinya. Di kelas delapan, ia pun diamanahi untuk menjadi ketua OSIS di SMP nya. Menginjak SMA, ia menambah fokus untuk dapat mengembangkan dirinya di dunia organisasi. Latihan kepemimpinan siswa, kepanitiaan, ekstrakulikuler, dan organisasi intra sekolah mulai ia tekuni. Ia kemudian diamanahi mengurusi seksi bidang satu OSIS XXXV dan mengepalai DKM Nurul Khomsah SMA Negeri 5 Bandung saat ia duduk di kelas sebelas. Menurutnya, sisi soft skill dalam diri seseorang harus juga diasah sebagaimana ia mengasah hard skill di bangku kelas. Keduanya harus seimbang, karena di masa depan, kedua kompetensi ini akan menentukan seberapa besar kebermanfaatan yang mampu ia berikan untuk sekitarnya.
Saat menginjak dunia kampus, Jek terancam tidak lanjut kuliah karena krisis yang dialami keluarganya di masa itu. Alhamdulillah, atas izin Allah, Allah mempertemukannya dengan beasiswa CIMB Niaga di akhir tahun pertama masuk kuliah sehingga tidak ada lagi yang ia khawatirkan dari sisi finansial hingga ia lulus menjadi sarjana. Di masa awal ia menyandang status mahasiswa, ia merasa perlu adanya pembinaan untuk sisi spiritualnya. Di tahun kedua, ia bergabung dengan Asrama Salman untuk mempelajari bagaimana caranya melayani jamaah masjid Salman. Banyak hal yang ia dapat selama di asrama ini. Pembinaan bahasa Arab, pengalaman menjadi takmir masjid, pengalaman dalam mengurusi jamaah dan warga sekitar melalui kegiatan Ramadhan serta Idul Adha adalah beberapa di antaranya. Memasuki tahun ketiga di kampus ITB, ia menjadi salah satu dari 35 orang yang beruntung mendapatkan beasiswa PPSDMS. Ia merasa perkembangan dirinya melejit selama mengikuti pembinaan PPSDMS ini. Ia belajar tentang kepemimpinan, makna kekeluargaan, kebermanfaatan untuk sekitar, prestasi individual dan kolektif, serta bagaimana menjadi seorang yang seimbang antara aspek dunia dan akhiratnya.
Beberapa prestasi dan kebermanfaatan coba ia torehkan selama ia menjadi mahasiswa. Di tahun pertama, ia diamanahi menjadi Koordinator Angkatan FTSL ITB dan Koordinator Angkatan Keluarga Muslim Infrastruktur. Di tahun kedua, ia diamanahi untuk mengurusi kepanitiaan Program Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha di Masjid Salman ITB. Di tahun ketiga, ia berkesempatan memberikan presentasi lisan di acara 4th Global Islamic Marketing Conference di Turki. Bersamaan dengan itu, ia diamanahi menjadi Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan (KMKL) ITB. Di akhir tahun ketiga, ia mengikuti lomba karya tulis tingkat nasional di Universitas Padjajaran tentang “Blue Economy” dan meraih peringkat 2. Di tahun keempat, ia berkesempatan mengikuti International Conference of Future Energy and Environment di Australia. Walau prestasi yang ia torehkan belum sesuai dengan apa yang ia targetkan, ia senantiasa berusaha untuk menyeimbangkan prestasi pribadi dan kebermanfaatan sekitar, serta aktivitas akademik dan organisasi.
Kini, ia sedang berproses melanjutkan studinya di Departemen Sipil Yeungnam University, Korea Selatan. Ia berencana mengambil Soil Engineering untuk memperdalam fokus studi yang ia lakukan selama menempuh gelar sarjana dan memperdalam penelitiannya selama menyelesaikan tugas akhirnya. Di masa depan, ia melihat dirinya menjadi seorang ahli di bidang geoteknik dan infrastruktur pesisir pantai. Dengan keahliannya itu, ia bermimpi dapat turut berkontribusi membangun infrastruktur tepi pantai Indonesia sehingga mampu bersaing di level dunia.

Penulis: Nur Ihsan Robbiyanto (PPSDMS)

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 PPSDMS Bandung