Darmadi. Namanya memang singkat dan sederhana. Namun dibalik kesederhanaan itu tersimpan sejuta pesona. Alumni PPSDMS Regional 2 Angkatan VI Bandung ini kini sedang menempuh kuliah di Teknik Geologi ITB angkatan 2010. Karakter tak pantang menyerah dan optimis tercermin begitu kuat dari sosok Darmadi. Hal ini tidak lepas dari perjuangan hidupnya yang penuh tantangan. Lahir dari kampung di lereng Merapi bersama keluarga yang kurang mampu tidak menjadikan dia putus asa. Anak kedua dari dua bersaudara ini sempat terancam putus sekolah ketika akan melanjutkan ke jenjang SMA, namun kemudian terselamatkan ketika mendapatkan keluarga asuh yang menyekolahkanya di kota Yogyakarta. Perjuangannya ke ITB pun penuh dengan lika-liku. Hanya bermodalkan nekat, ia memeberanikan diri untuk masuk ITB. Waktu itu dia tak punya cukup uang untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi. Namun kenekatannya itu terbayar ketika masih ada sisa kursi beasiswa Bidik Misi ITB yang kemudian berhasil dia dapatkan.
Mahasiswa yang menyukai kegiatan dalam bidang sosial dan lingkungan ini aktif dalam berbagai organisasi. Di tingkat dua kuliahnya, tahun 2011, Darmadi diamanahi sebagai ketua Forum Bidik Misi ITB. Sebuah organisasi yang berisikan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. Kiprahnya dalam organisasi ini patut diapresiasi. Serangkaian kegiatan sosial dan advokasi bagi mahasiswa penerima Bidik Misi yang mengalami masalah beasiswa di lakukan dengan langsung turun di lapangan. Sampai dengan tingkat empat kuliahnya, Darmadi aktif dalam organisasi Keluarga Mahasiswa ITB. Mulai dari Staff, Deputi sampai akhirnya menjadi salah satu Menteri di Kabinet KM-ITB. Pada tahun 2013-2014 Darmadi menjabat sebagai Menteri Ganesha Hijau. Sebuah kementerian yang bergerak dalam bidang lingkungan. Program eco campus dan program lingkungan bagi masyarakat di sekitar ITB adalah karya nyata dalam kepemimpinan Darmadi di Kementerian Ganesha Hijau. Dalam hal eco campus Darmadi dan timnya mengeluarkan program Zero Waste Event, Bottle for Change, advokasi sepeda kampus, sampai advokasi persampahan di kampus ITB. Dalam program eksternal, Darmadi dan tim menginisiasi program urban farming di daerah Cisitu, pelatihan kerajinan dari botol bekas serta mural bareng warga. Kini program urban farming tersebut terus berlanjut. Berkat konsistensinya dan juga atas dukungan warga Cisitu, Pemkot Bandung menjadikan daerah tersebut sebagai wilayah percontohan untuk kegiatan urban farming di kota Bandung.
Selain aktif dalam kegiatan organisasi Darmadi juga salah satu mahasiswa ITB yang banyak menelurkan prestasi baik di tingkat kampus sampai ke tingkat nasional. Di tahun pertama kuliahnya, Darmadi sudah memperlihatkan prestasinya membawa nama harum ITB di tingkat nasional dan Internasional. Dia berhasil menjadi juara satu Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh LIPI. Pada Mei 2011 karyanya berlanjut ke tingkat Internasioanal dengan mewakili Indonesia dalam ajang INTEL Internasioanal Science and Engineering Fair di Los Angeles, Amerika. Dalam ajang itu dia mendapatkan penghargaan The First Special Award dari China Association for Science and Technology dan berhak membawa hadiah 3000 USD. Di tahun 2012 proyek lingkungan (fitoremediasi) di Hutan babakan Siliwangi masuk dalam top 5 project yang diselenggarakan oleh Global Youth Forum. Pada tahun 2013 prestasinya terus menanjak dengan menjadi delegasi ITB dalam ajang 1stAnnual International Scholar Conference in Taiwan. Passion dia dalam bidang karya terus mengantarkanya memenangi sejumlah penghargaan di tingkat nasional. Tak hanya berprestasi dalam bidang karya ilmiah, sosok yang hobi naik gunung ini juga aktif dalam kegiatan sosial. Bersama teman-temannya di PPSDMS dia aktif menjadi Kepala sekolah Rumah Juara, suatu community development di daerah Ciparay, Bandung. Dia bertangung jawab mengelola rumah belajar bagi anak-anak tidak mampu dan yatim piatu di daerah tersebut. Hampir setiap minggu dia bersama teman-temannya di PPSDMS mengajar di rumah belajar Ciparay hingga saat ini. Keaktifannya dalam kegiatan ilmiah dan sosial kemasyarakatan mengantarkan dia meraih juara 1 Ganesha Award 2014 kategori Ganesha Karsa yang diberikan oleh kampus ITB. Ganesha Karsa adalah sebuah penghargaan bergengsi untuk mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ilmiah dan sosial kemasyarakatan.
Menjadi pribadi yang memberikan banyak manfaat untuk sesama adalah prinsip hidupnya yang terus dia pegang. Oleh karena itu, dia bercita-cita untuk mengabdikan dirinya sebgai ahli gunung api di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya ahli gunung api di Indoenesia, padahal ada 128 lebih gunung api yang setiap saat dapat merenggut ribuan nyawa dalam waktu sekejap. Untuk menuju ke sana dia aktif mengikuti kegiatan penelitian bersama dosen dan beberapa ahli gunung api dari luar negeri. Kini dia juga sedang menyelesaikan tugas akhir yang bertemakan gunung api. Setelah lulus staf pembinaan PPSDMS Regional Bandung ini berencana melanjutkan studinya di Kyushu University, Jepang dan menjadi ahli gunung api yang mumpuni di masa depan.
penulis: Nur Ihsan Robbiyanto (Alumni PPSDMS)
penulis: Nur Ihsan Robbiyanto (Alumni PPSDMS)
Posting Komentar